Cara Aman Bikin Awet Baterai Motor Listrik agar Tahan Lama

JAKARTA, Jejak.top – Tren motor listrik di Indonesia semakin meningkat, seiring banyaknya merek yang meluncurkan produk terbaru. Kehadiran motor ramah lingkungan ini memang lebih efisien dibanding motor konvensional, terutama dari sisi pengisian daya dan biaya perawatan. Namun, di balik keunggulan tersebut, baterai motor listrik tetap menjadi komponen krusial yang harus dijaga agar tidak cepat rusak. 

Baterai ibarat “jantung” pada motor listrik. Sama seperti mesin pada motor bensin, tanpa baterai, motor listrik tidak dapat berfungsi. Sayangnya, biaya penggantian baterai terbilang mahal. Karena itu, para pengguna baru perlu memahami cara menjaga dan merawatnya agar tetap awet serta aman digunakan dalam jangka panjang.

Pakar otomotif menekankan bahwa merawat baterai motor listrik bukan hanya soal teknis, tetapi juga kebiasaan pengendara. Jika pengguna abai, dampaknya bisa fatal, baik dari sisi keselamatan maupun finansial. Review berikut merangkum langkah-langkah penting menjaga kesehatan baterai berdasarkan informasi terkini.

Dalam penjelasan yang dihimpun, terdapat dua jenis baterai motor listrik yang umum dipakai, yakni Sealed-Lead Acid (SLA) dan Lithium. Keduanya membutuhkan perhatian khusus. Penggunaan charger otomatis sangat dianjurkan agar proses pengisian berhenti ketika kapasitas penuh tercapai. Dengan cara ini, potensi overcharging yang bisa merusak sel baterai dapat dihindari.

Selain itu, pemantauan suhu juga wajib dilakukan. Motor listrik sebaiknya tidak diparkir terlalu lama di bawah sinar matahari langsung. Suhu berlebih bisa memperpendek umur baterai. Pemilik juga disarankan untuk tidak membiarkan baterai kosong total atau deep discharge, karena kondisi ini membuat sel lebih cepat rusak.

Kebiasaan berkendara turut berpengaruh. Beberapa bengkel motor listrik menyarankan pengendara tidak memforsir jarak tempuh melebihi 50 kilometer tanpa jeda. Setelah menempuh jarak tersebut, berhenti sejenak selama 30 menit bisa membantu menurunkan suhu internal baterai. Cara sederhana ini terbukti efektif menjaga performa dan mencegah overheat.

Selain itu, pemeriksaan rutin terhadap kabel dan konektor sangat penting. Sambungan yang longgar atau korslet kecil sekalipun dapat berdampak pada kerusakan lebih serius. Penyimpanan baterai juga tak kalah krusial. Jika motor tidak digunakan dalam waktu lama, baterai sebaiknya disimpan dengan kapasitas sekitar 50 persen di tempat bersuhu stabil.

Penggunaan sistem manajemen baterai (Battery Management System/BMS) juga perlu diperhatikan. Indikator keamanan yang muncul tidak boleh diabaikan. Jika terdeteksi ada masalah, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke teknisi berpengalaman. Bahkan, pemilik disarankan menyiapkan peralatan pemadam khusus untuk menghadapi kondisi darurat yang terkait baterai.

Secara keseluruhan, perawatan baterai motor listrik membutuhkan kombinasi antara pencegahan teknis dan kebiasaan baik pengendara. Dengan langkah-langkah tersebut, baterai dapat bertahan lebih lama, motor tetap aman digunakan, serta biaya perawatan bisa ditekan secara signifikan.

DONASI VIA PAYPAL Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda membantu Admin untuk lebih giat lagi dalam membagikan artikel yang berkualitas. Terima kasih.
Postingan Lebih Baru Postingan Lebih Baru Postingan Lama Postingan Lama

Postingan lainnya

Komentar

Posting Komentar