Review Wuling Darion EV: Pemesanan Melonjak, Kalahkan Varian PHEV dalam Dua Pekan
Permintaan tinggi terhadap mobil listrik ini memperlihatkan bagaimana konsumen semakin percaya pada efisiensi dan kemudahan pengisian daya kendaraan listrik. Selain itu, penetrasi Wuling di segmen EV sebelumnya membuat masyarakat lebih familiar dengan teknologi ini. Sementara varian plug-in hybrid justru membutuhkan waktu lebih lama untuk diterima pasar karena dianggap sebagai pilihan di antara dua dunia: bensin dan listrik.
Fenomena selisih pemesanan antara model EV dan PHEV ini sekaligus menjadi bahan evaluasi bagi Wuling. Meskipun demikian, perusahaan menilai hal ini sebagai fakta yang wajar, mengingat jenis kendaraan hybrid plug-in masih tergolong baru bagi sebagian besar pengguna mobil di Indonesia.
Lonjakan pesanan terhadap Review Wuling Darion EV menunjukkan antusiasme masyarakat yang begitu tinggi terhadap mobil listrik ini. Dalam dua pekan sejak peluncuran, pemesanan Darion menembus 1.300 unit, dan mayoritasnya berasal dari varian EV, mengungguli versi PHEV yang lebih mahal.
Pesanan yang memusat pada model EV memberi gambaran jelas bahwa konsumen kini cenderung memilih kendaraan listrik murni. Selain pertimbangan harga yang lebih bersahabat, kepraktisan mobil listrik menjadi alasan mengapa Darion EV lebih diminati. Sementara itu, PHEV yang menjadi teknologi baru di lini Wuling membutuhkan edukasi lebih dalam agar publik mengenal kelebihan model hybrid plug-in.
Menurut pihak Wuling, kondisi ini tidak menjadi hambatan justru menjadi peluang untuk memperkenalkan teknologi PHEV lebih masif. Dengan menghadirkan dua opsi berbeda, Wuling ingin memberi kebebasan bagi masyarakat untuk memilih kendaraan sesuai kebutuhan. Pabrik Wuling di Cikarang pun telah disiapkan untuk memproduksi berbagai model, mulai dari ICE, EV, hingga Hybrid dan PHEV.
Dari segi harga, Wuling Darion EV memang tampil lebih kompetitif. Varian EV CE dibanderol Rp 356 juta, sedangkan EV EX dipasarkan Rp 416 juta. Sementara itu, Darion PHEV CE mulai Rp 439 juta dan varian EX mencapai Rp 489 juta untuk 1.500 pembeli pertama. Perbedaan harga yang cukup signifikan membuat banyak konsumen lebih tertarik pada versi listrik penuh.
Secara tampilan, desain kedua model sebenarnya hampir serupa. Perbedaan paling mencolok terletak pada grille bagian depan, di mana varian PHEV menggunakan diamond cut grille. Sementara itu, model EV mengadopsi tampilan khas mobil listrik tanpa grille. Dari sisi tenaga, Darion EV dibekali motor listrik 150 kW dan torsi 310 Nm yang mampu menempuh jarak hingga 540 km berkat baterai 69,2 kWh.
Sedangkan Darion PHEV menggabungkan mesin bensin Atkinson 1.490 cc dengan motor listrik bertenaga 145 kW. Baterai 20,5 kWh miliknya mampu menjelajah 125 km dalam mode EV, sementara tangki bensin 52 liter memastikan kendaraan bisa melaju lebih dari 1.000 km dalam satu kali pengisian bahan bakar. Kombinasi ini menjadikan PHEV sebagai pilihan yang fleksibel untuk perjalanan jarak jauh.
Dengan permintaan yang meningkat untuk model listrik murni, Review Wuling Darion EV menjadi bukti bahwa pasar kendaraan ramah lingkungan semakin berkembang di Indonesia. Wuling pun melihat momentum ini sebagai langkah penting dalam memperluas teknologi otomotif masa depan.