Review MG4 EV 2025: Mobil Listrik Murah Rp 150 Jutaan dengan Fitur Canggih
Peluncuran MG4 EV generasi kedua ini menegaskan langkah MG dalam memperluas dominasi kendaraan listrik di pasar global. Desainnya kini terlihat lebih kalem, tidak lagi menonjolkan garis tajam seperti versi sebelumnya. Tampilan depan dengan lampu utama berkarakter simpel serta gril honeycomb memberikan nuansa elegan, cocok untuk mobil perkotaan.
Daya tarik lain terletak pada ukurannya yang lebih panjang dibandingkan generasi pertama, sehingga memberi ruang kabin lebih lega. MG4 EV terbaru hadir dengan dimensi panjang 4.395 mm, lebar 1.842 mm, dan tinggi 1.551 mm. Dengan sumbu roda 2.750 mm, kendaraan ini memberikan kenyamanan lebih bagi pengemudi maupun penumpang.
Meski menggunakan motor listrik lebih kecil, yakni 120 kw atau 161 dk, performa MG4 EV 2025 tetap memadai. Mobil ini mampu mencapai kecepatan maksimum 160 km/jam, angka yang cukup untuk kebutuhan berkendara harian. Dibandingkan generasi sebelumnya yang 168 dk, memang ada penurunan, namun efisiensi energi lebih diutamakan.
Baterai lithium iron phosphate (LFP) berkapasitas 42,8 kWh dan 53,9 kWh menjadi andalan. Dengan opsi ini, jarak tempuh bisa mencapai 437 km hingga 530 km, menjadikannya salah satu mobil listrik dengan efisiensi terbaik di kelas harga menengah. Proses pengisian juga relatif cepat, hanya butuh 20 menit untuk menambah daya dari 30 persen ke 80 persen menggunakan fast charging.
Tak kalah menarik, fitur hiburan dan konektivitasnya dibekali layar berukuran hingga 15,6 inci dengan resolusi 2,5K. Chip Qualcomm Snapdragon 8155 memastikan sistem berjalan lancar, sementara integrasi MG x OPPO menambah daya tarik bagi pengguna gadget modern. Untuk keamanan, mobil ini dilengkapi 12 radar ultrasonik, kamera 360 derajat, hingga sistem bantuan navigasi canggih berbasis chip Horizon Journey J6e.
MG4 EV 2025 ditawarkan dalam lima varian dengan harga mulai 68.800 yuan atau sekitar Rp 150 jutaan. Dengan banderol tersebut, mobil listrik ini berpotensi menjadi pilihan favorit di berbagai negara, termasuk Indonesia yang mulai terbuka pada kendaraan ramah lingkungan.
Komentar