Harga Mobil Hybrid Bekas 2025, Stabil atau Mulai Anjlok di Pasaran?

JEJAK.TOP, JAKARTA – Harga mobil hybrid bekas tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan pelaku otomotif. Pasalnya, tren harga mobil bekas jenis ini kerap dibandingkan dengan mobil listrik yang depresiasinya lebih tajam. Pertanyaan utama yang muncul adalah, apakah harga mobil hybrid bekas tetap stabil atau justru mulai turun mengikuti pasar?

Dalam beberapa tahun terakhir, pasar otomotif Indonesia mulai mengalami pergeseran. Mobil hybrid hadir sebagai alternatif di tengah maraknya promosi mobil listrik. Namun, berbeda dengan mobil listrik yang harganya relatif cepat anjlok saat masuk bursa mobil bekas, mobil hybrid justru dinilai masih memiliki nilai jual yang lebih kuat.

Kondisi ini diperkuat oleh pernyataan sejumlah pedagang mobil bekas yang menyebutkan bahwa selisih harga antara unit hybrid baru dengan bekas tidak terlalu jauh. Bahkan, beberapa model populer seperti Toyota Innova Zenix hybrid tetap diminati, membuat harganya relatif stabil di pasaran.

Agus, pemilik diler Focus Motor Group di Bursa Otomotif Mangga 2 Square, menuturkan bahwa gap harga mobil hybrid bekas dengan yang baru sangat tipis. Menurutnya, stabilnya harga ini dipengaruhi oleh faktor diskon unit baru yang tidak terlalu besar sehingga harga seken tetap terjaga. Kondisi ini berbeda dengan mobil listrik yang anjlok drastis begitu masuk pasar bekas.

Namun, tidak semua pedagang memiliki pandangan serupa. Andi Supriadi dari Jordy Motor menilai depresiasi mobil hybrid tetap ada, bahkan bisa mencapai 10 persen. Hal ini terjadi karena stok unit baru masih banyak, sehingga harga mobil hybrid bekas ikut terdorong turun mengikuti diskon pabrikan. Pandangan berbeda juga datang dari Daniel Libianto, pemilik Victory 88, yang menyebutkan bahwa untuk merek Jepang, penurunan harga mobil hybrid tidak sesignifikan mobil listrik.

Dominasi merek Jepang seperti Toyota menjadi salah satu faktor pendukung stabilitas harga mobil hybrid. Camry hybrid hingga Innova Zenix hybrid masih jadi pilihan konsumen karena dinilai lebih praktis dibandingkan mobil listrik yang membutuhkan infrastruktur charging memadai. Faktor gaya hidup perkotaan, terutama bagi penghuni apartemen, membuat mobil hybrid dipilih karena tidak bergantung sepenuhnya pada charging station.

Pasar mobil hybrid bekas tahun 2025 ini bisa dibilang cukup dinamis. Sebagian model menunjukkan kestabilan harga, sementara lainnya mengalami penurunan moderat. Bagi konsumen, kondisi ini justru memberi ruang lebih luas untuk memilih apakah akan membeli mobil hybrid baru dengan harga promo atau memanfaatkan pasar bekas yang selisih harganya semakin tipis.

DONASI VIA PAYPAL Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda membantu Admin untuk lebih giat lagi dalam membagikan artikel yang berkualitas. Terima kasih.
Postingan Lebih Baru Postingan Lebih Baru Postingan Lama Postingan Lama

Postingan lainnya

Komentar

Posting Komentar