Jejak.top, Jakarta – Subsidi motor listrik tahun 2025 menjadi isu hangat yang hingga kini masih menggantung. Menjelang empat bulan terakhir di tahun berjalan, kabar kepastian mengenai bantuan pembelian motor listrik masih ditunggu. Industri otomotif, khususnya kendaraan ramah lingkungan, merasakan dampak langsung dari ketidakpastian tersebut. 

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa keputusan subsidi masih berada di meja Kemenko Perekonomian. Hal ini disampaikan usai menghadiri Annual Indonesia Green Industry Summit 2025 di Jakarta. Situasi ini menambah kegelisahan pelaku usaha yang sudah sejak awal tahun berharap insentif senilai Rp7 juta kembali digulirkan.

Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza sebelumnya juga sempat menyampaikan hal senada. Ia menuturkan bahwa rencana subsidi motor listrik masih dalam tahap pembahasan teknis lintas kementerian. Kondisi tersebut membuat konsumen menunda pembelian, sementara diler motor listrik sepi pengunjung.

Dari sisi pasar, Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Budi Setiyadi menyatakan penjualan motor listrik mengalami penurunan signifikan. Menurutnya, sebagian pabrikan mencatat angka penjualan di bawah 20%. Kondisi ini jelas menekan pertumbuhan industri yang masih berjuang memperluas adopsi kendaraan ramah lingkungan di tengah masyarakat.

Pelaku usaha menilai kepastian subsidi sangat penting untuk menjaga daya beli. Dengan insentif yang jelas, produsen bisa merancang strategi produksi lebih stabil, sedangkan konsumen mendapat dorongan tambahan untuk beralih ke kendaraan listrik. Tanpa subsidi, harga motor listrik dinilai masih menjadi kendala utama bagi sebagian besar masyarakat.

Pengalaman serupa juga terlihat di awal tahun 2024, ketika penjualan motor listrik sempat tersendat karena absennya bantuan subsidi. Situasi ini berulang pada 2025 dan menjadi catatan penting bagi pemerintah untuk segera memberi kepastian. Sebab, motor listrik bukan hanya soal inovasi teknologi, tetapi juga bagian dari upaya mengurangi polusi dan mewujudkan transisi energi yang lebih bersih.

Industri menunggu langkah konkret pemerintah dalam menentukan arah kebijakan. Review dari berbagai pihak menunjukkan bahwa subsidi motor listrik bukan sekadar insentif ekonomi, melainkan juga kebijakan strategis yang dapat menentukan masa depan pasar kendaraan listrik di Indonesia.